- Desak Reforma Agraria, GMNI Sumenep Ultimatum BPN 7x24 Jam
- BEM-KM UNIBA Madura Bawa Tuntutan Isu Lokal Ke Nasional
- PAC Ansor Manding Gelar Maulid Nabi & Doa Bersama, Sutikno Tekankan Kekeluargaan
- Publik Pertanyakan Proyek Betonisasi Rp129 Juta di Taman Raya Mekarsari
- PMII Uniba Madura Gelar Pelatihan Menulis dalam Rangkaian Suluh Sumbu Pergerakan
- Hj. Thaiyibah Pimpin ABJ Tour dan Travel, Pilihan Baru Perjalanan Ibadah
- PMII UNIBA Madura Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW & Forum Taliasi
- Politik Marhaen ala Senayan, Dari Ideologi Kerakyatan ke Transaksi Musiman
- AMS Desak DPRD Perhatikan Gaji Guru dan Dosen, Tijanuz Zaman :Mereka Pilar Pendidikan Bangsa
- Kalau Itu Anakmu Pasti Marah! : AMS Sentil DPRD Soal Tragedi Campak
Skandal Kredit Macet Bank Jatim Sumenep, PAK-S: Elit Politik Dan Pengusaha Lokal Diduga Terlibat

Keterangan Gambar : PAK-S meminta Pemkab Sumenep evaluasi kerjasama dengan Bank Jatim
Sumenep, Angkasatunews.com – Kasus kredit macet bernilai miliaran rupiah di Bank Jatim Cabang Sumenep menyingkap wajah buram praktik perbankan daerah.
Kredit yang seharusnya menjadi penggerak ekonomi justru disalurkan secara serampangan, bahkan diduga tanpa jaminan memadai melalui jalur kolusi antara debitur dan oknum bank.
Ketua Pelopor Anti Korupsi Sumenep (PAK-S), Abd. Wadud, menilai kasus ini bukan sekadar kelalaian, melainkan bentuk pembiaran sistemik yang telah berlangsung lama. Ia menuding adanya keterlibatan elite politik dan pengusaha lokal yang bermain di belakang layar untuk memanfaatkan celah demi keuntungan pribadi.
Baca Lainnya :
- Hari Ini, Kejati Jawa Timur Periksa 100 Orang Terkait BSPS Sumenep0
- Dulu Mendukung, Kini Menyesal: AMS Gelar Demonstrasi 100 Hari Kinerja Fauzi-Imam0
- Dari Gong Keramaian: Manding Distrik Festifal 2025 Resmi Dibuka0
- Ketika Rotan Menari Di Pantai Badur: Ojung 2025 Ajang Tradisi Dan Promosi Wisata0
- Usai Solat Jumat, Rakyat Bergerak: GEMPAR Tuntut Pertanggungjawaban Puskesmas Pragaan 0
"Ini bukan lagi indikasi, tapi sudah jelas-jelas ada permainan kotor dalam tubuh Bank Jatim. Kredit mengalir ke orang-orang dekat kekuasaan tanpa proses verifikasi yang benar," tegasnya.
Lebih lanjut, ia mendesak Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk segera menghentikan atau paling tidak mengevaluasi secara total kerja sama dengan Bank Jatim. Menurutnya, lembaga keuangan milik daerah itu telah kehilangan kredibilitas di mata publik.
Kekecewaan juga datang dari parlemen. Sejumlah anggota DPRD Jawa Timur, termasuk dari Fraksi PKB, bahkan telah menjadikan kasus ini agenda pembahasan harian.
Mereka mendorong agar aparat penegak hukum segera turun tangan dan menyeret para pelaku ke meja hijau—baik dari kalangan manajemen bank, nasabah nakal, maupun aktor politik yang terlibat.