- Mengurai Polemik Seismik Migas di Kangean, Benarkah Ada Aktor di Balik Gejolak?
- Desak Reforma Agraria, GMNI Sumenep Ultimatum BPN 7x24 Jam
- BEM-KM UNIBA Madura Bawa Tuntutan Isu Lokal Ke Nasional
- PAC Ansor Manding Gelar Maulid Nabi & Doa Bersama, Sutikno Tekankan Kekeluargaan
- Publik Pertanyakan Proyek Betonisasi Rp129 Juta di Taman Raya Mekarsari
- PMII Uniba Madura Gelar Pelatihan Menulis dalam Rangkaian Suluh Sumbu Pergerakan
- Hj. Thaiyibah Pimpin ABJ Tour dan Travel, Pilihan Baru Perjalanan Ibadah
- PMII UNIBA Madura Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW & Forum Taliasi
- Politik Marhaen ala Senayan, Dari Ideologi Kerakyatan ke Transaksi Musiman
- AMS Desak DPRD Perhatikan Gaji Guru dan Dosen, Tijanuz Zaman :Mereka Pilar Pendidikan Bangsa
Niat Baik Menyelamatkan Keluarga, Warga Pragaan Tewas Dalam Perjalanan: Puskesmas Pragaan Biangnya?

Keterangan Gambar : Masrul mengungkapan tragedi pilu tersebut merupakan bentuk kelalaian struktural dalam sistem pelayanan kesehatan yang seharusnya tidak terjadi. (foto: istimewah)
Sumenep, Angkasatunews.com — Duka mendalam menyelimuti keluarga Masrul, warga Dusun Rembang, Desa Pragaan Daya, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep. Ia mengaku kecewa atas buruknya pelayanan di Puskesmas Pragaan yang diduga menjadi penyebab keluarganya meninggal dunia akibat kecelakaan saat mencari pertolongan medis.
"Pelayanan kesehatan di Puskesmas Pragaan, termasuk kepala UPT-nya, sampai hari ini sangat tidak becus. Akibatnya, keluarga saya menjadi korban," ujar Masrul, Selasa (13/05/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.
Peristiwa memilukan itu bermula saat Masrul bersama anggota keluarganya, A.B, membawa sang kakek yang tengah kritis untuk mendapatkan perawatan darurat di Puskesmas Pragaan.
Baca Lainnya :
- Upland Sumenep Sarat Kontroversi, Akankah Hantu KUR BNI Bergentayangan Kembali? 0
- DAK Menguap, Jalan Rusak, FORMAKA: Kepulauan Minta Kepastian! 0
- Final Champions 2025: Mitos dan Sejarah0
- Tantangan Terbuka Bagi DPRD Kab. Sumenep Dapil VIII, Ketum FORMAKA Beberkan Fakta Ini! 0
- Konfercab PMII Sumenep Abaikan LPJ Ketua, Zaki Terpilih Mejadi Ketum PC PMII Sumenep0
Sesampainya di ruang UGD, petugas menyatakan bahwa pasien membutuhkan oksigen. Namun, puskesmas tersebut tidak memiliki stok oksigen sama sekali.
"Kami lalu putuskan mencari oksigen di klinik lain, salah satunya Klinik NU. Tapi dalam perjalanan, keluarga saya, A.B., justru mengalami kecelakaan dan terlindas truk hingga meninggal dunia," jelasnya pilu.
Masrul menilai, kejadian tersebut merupakan bentuk kelalaian struktural dalam sistem pelayanan kesehatan yang seharusnya tidak terjadi.
Terlebih, saat dikonfirmasi kepada petugas puskesmas bahwa ketiadaan stok oksigen karena pembagian jatah secara merata yang telah dikoordinasikan dengan RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep.
"Kalau oksigen tidak tersedia, lalu pasien harus bagaimana? Apakah harus pasrah menunggu ajal? Ini bukan hanya kelalaian, tapi sudah masuk kategori pembiaran yang nyaris seperti pembunuhan terselubung," kecam Masrul.
Ia pun mendesak Pemerintah Kabupaten Sumenep, Dinas Kesehatan, serta Komisi I DPRD Sumenep untuk turun tangan menyikapi persoalan ini dengan serius.
"Saya minta Bupati, Wakil Bupati, Dinas Kesehatan, serta anggota Komisi I DPRD Sumenep segera menindaklanjuti kasus ini. Jangan sampai nyawa warga lain ikut menjadi korban seperti keluarga saya," tegasnya.