- Mengurai Polemik Seismik Migas di Kangean, Benarkah Ada Aktor di Balik Gejolak?
- Desak Reforma Agraria, GMNI Sumenep Ultimatum BPN 7x24 Jam
- BEM-KM UNIBA Madura Bawa Tuntutan Isu Lokal Ke Nasional
- PAC Ansor Manding Gelar Maulid Nabi & Doa Bersama, Sutikno Tekankan Kekeluargaan
- Publik Pertanyakan Proyek Betonisasi Rp129 Juta di Taman Raya Mekarsari
- PMII Uniba Madura Gelar Pelatihan Menulis dalam Rangkaian Suluh Sumbu Pergerakan
- Hj. Thaiyibah Pimpin ABJ Tour dan Travel, Pilihan Baru Perjalanan Ibadah
- PMII UNIBA Madura Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW & Forum Taliasi
- Politik Marhaen ala Senayan, Dari Ideologi Kerakyatan ke Transaksi Musiman
- AMS Desak DPRD Perhatikan Gaji Guru dan Dosen, Tijanuz Zaman :Mereka Pilar Pendidikan Bangsa
Tantangan Terbuka Bagi DPRD Kab. Sumenep Dapil VIII, Ketum FORMAKA Beberkan Fakta Ini!

Keterangan Gambar : Ketua & anggota berfoto bersama (foto: istimewa)
Sumenep, Angkasatunews.com — Forum Mahasiswa Kangayan (FORMAKA) mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep pada Kamis, 08/05/2025.
Kedatangan mereka untuk memastikan secara lansung surat undangan yang ditujukan kepada para anggota DPRD Dapil VIII Kabupaten Sumenep benar-benar diterima dan tersampaikan.
Ketua Umum FORMAKA, Rifqy Qalib Mustafa menyampaikan, surat undangan tersebut bukan sekedar undangan biasa. “Ini adalah bentuk tantangan terbuka kepada Anggota DPRD Dapil VIII untuk hadir dalam acara Pelantikan & Focus Group Discussion (FGD) FORMAKA,”
Baca Lainnya :
- Konfercab PMII Sumenep Abaikan LPJ Ketua, Zaki Terpilih Mejadi Ketum PC PMII Sumenep0
- Audiensi FKP ke Kapolres Baru Sumenep, Bicara Soal Galian C Ilegal Hingga Peredaran Narkoba0
- Perkuat Literasi Keuangan Syariah, BPRS Bhakti Sumekar Luncurkan Program BBS Sekolah0
- Moh Zaki Warnai Konfercab PMII Sumenep 0
- Pelabuhan Raas Sumenep Gelap Gulita, Penumpang Khawatir Barang Bawaannya Hilang0
Diketahui, Pelantikan dan FGD FORMAKA akan diselenggarakan pada tanggal 11/05/2025 mendatang. Acara tersebut mengangkat tema besar yang sangat fenomenal: “Fasilitas Krisis, Rakyat Kepulauan Menangis: Pemerintah Kemana?”
Rifky mengungkapkan, tema tersebut diambil dari realitas kenyataan hidup masyarakat kepulauan, khususnya masyarakat Kangayan—yang faktanya masih saja memikul beban masalah lama yang tak kunjung dituntuskan dan terus saja terpinggirkan.
Lebih lanjut ia menyampaikan keinginannya bersama anggota FORMAKA tidak ingin hanya bersuara. Mereka bermaksud membuka ruang dialog terbuka dengan wakil mereka agar jeritan masyarakat kangayaan tidak haya bergaung di ruangan hampa.
“Kami menantang: Hadirlah! Tunjukan bahwa telinga dan hati para legislator masih terhubung dengan denyut nadi rakyat yang kalian wakili,” pungkasnya. (Adit)