- CIPAYUNG PLUS JATIM TOLAK GELAR PAHLAWAN UNTUK SOEHARTO, SEBUT CEDERAI KEADILAN SEJARAH
- Roni Ardianto, Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Adalah Upaya Pemutihan Dosa Politik Orba
- FAM Desak Dinas Sosial Tandai Rumah Penerima Bansos, Soroti Kemiskinan Sumenep
- Puskesmas Pamolokan Luncurkan Inovasi PELITA: Terangi Langkah Ibu Menuju Persalinan Sehat dan Bahagi
- Sindiran Pedas Alif Rofiq di Hari Jadi Sumenep, Dari Migas hingga Infrastruktur Rusak
- Berapa Uang Pemkab Sumenep yang Diendapkan di Bank?
- Ketua DPD KNPI Sumenep: Persatuan Pemuda Bukan Sekadar Kata, Tapi Gerak Nyata
- Semangat Pemuda Tercermin di Kain Batik Canteng Koneng
- Ajang Kalijaga Arabic Fest 2025 Se-ASEAN, Muzakki Harumkan Puncak Darus Salam
- Ada Elit Politik yang Jadi Beking Perkara Rokok Ilegal di Madura
Tantangan Terbuka Bagi DPRD Kab. Sumenep Dapil VIII, Ketum FORMAKA Beberkan Fakta Ini!

Keterangan Gambar : Ketua & anggota berfoto bersama (foto: istimewa)
Sumenep, Angkasatunews.com — Forum Mahasiswa Kangayan (FORMAKA) mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep pada Kamis, 08/05/2025.
Kedatangan mereka untuk memastikan secara lansung surat undangan yang ditujukan kepada para anggota DPRD Dapil VIII Kabupaten Sumenep benar-benar diterima dan tersampaikan.
Ketua Umum FORMAKA, Rifqy Qalib Mustafa menyampaikan, surat undangan tersebut bukan sekedar undangan biasa. “Ini adalah bentuk tantangan terbuka kepada Anggota DPRD Dapil VIII untuk hadir dalam acara Pelantikan & Focus Group Discussion (FGD) FORMAKA,”
Baca Lainnya :
- Konfercab PMII Sumenep Abaikan LPJ Ketua, Zaki Terpilih Mejadi Ketum PC PMII Sumenep0
- Audiensi FKP ke Kapolres Baru Sumenep, Bicara Soal Galian C Ilegal Hingga Peredaran Narkoba0
- Perkuat Literasi Keuangan Syariah, BPRS Bhakti Sumekar Luncurkan Program BBS Sekolah0
- Moh Zaki Warnai Konfercab PMII Sumenep 0
- Pelabuhan Raas Sumenep Gelap Gulita, Penumpang Khawatir Barang Bawaannya Hilang0
Diketahui, Pelantikan dan FGD FORMAKA akan diselenggarakan pada tanggal 11/05/2025 mendatang. Acara tersebut mengangkat tema besar yang sangat fenomenal: “Fasilitas Krisis, Rakyat Kepulauan Menangis: Pemerintah Kemana?”
Rifky mengungkapkan, tema tersebut diambil dari realitas kenyataan hidup masyarakat kepulauan, khususnya masyarakat Kangayan—yang faktanya masih saja memikul beban masalah lama yang tak kunjung dituntuskan dan terus saja terpinggirkan.
Lebih lanjut ia menyampaikan keinginannya bersama anggota FORMAKA tidak ingin hanya bersuara. Mereka bermaksud membuka ruang dialog terbuka dengan wakil mereka agar jeritan masyarakat kangayaan tidak haya bergaung di ruangan hampa.
“Kami menantang: Hadirlah! Tunjukan bahwa telinga dan hati para legislator masih terhubung dengan denyut nadi rakyat yang kalian wakili,” pungkasnya. (Adit)










