- Tiga Pengguna Sabu Diamankan di RSUD Abuya, Iip Suriyanto: Ini Tamparan Keras bagi Dunia Kesehatan
- Perkuat Komitmen Membangun Madura, UNIBA Madura Tambah Tiga Program Studi Strategis
- 700 Alumni Hadiri Reuni Akbar Mathlabul Ulum 2025, KH Imam Hodri TF: Tekankan Soliditas dan Loyalita
- BEM KM UNIBA Madura Gelar Seminar Pencegahan Narkotika bertajuk: Muda Berkarya Tanpa Narkoba
- Abdillah Rosyid dan Nur Intan Hamida Universe Keluar Sebagai Winner Potra Potre Budaya Madura 2025
- Tolak Survei Seismik Migas Kangean, GMK Gelar Demonstrasi: Kangean Bukan Ladang Eksploitasi!
- Warga Curiga PR Madu Wangi Produksi Rokok Hantu: Bea Cukai Diminta Bertindak
- M. Wakil menjadi delegasi UNIBA Madura laksanakan sosialisasi internasional di krabi Thailand.
- Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kota Sumenep Gelar Khitan Massal Anak Sholih ke-4
- Ketua Kopri PMII UNIBA Madura Soroti Lonjakan Kasus Kekerasan Seksual: Ini Harus Jadi Alarm Kolektif
Final Champions 2025: Mitos dan Sejarah

Angkasatunews - Final liga Champions 2025 yang mempertemukan Inter Milan melawan Paris Saint-Germain (PSG) bukan sekadar duel taktik dua pelatih hebat, tapi juga menyimpan daya tarik dari sisi mitos dan sejarah.
Menariknya, partai puncak musim ini akan digelar di Allianz Arena, kandang Bayern Munchen. Secara mitos, stadion ini kerap melahirkan juara baru, atau klub yang belum pernah mengangkat trofi sebelumnya.
Jika mitos ini terus berulang, maka PSG bisa menjadi kandidat kuat untuk meraih gelar pertamanya di ajang ini.
Baca Lainnya :
- Tantangan Terbuka Bagi DPRD Kab. Sumenep Dapil VIII, Ketum FORMAKA Beberkan Fakta Ini! 0
- Konfercab PMII Sumenep Abaikan LPJ Ketua, Zaki Terpilih Mejadi Ketum PC PMII Sumenep0
- Audiensi FKP ke Kapolres Baru Sumenep, Bicara Soal Galian C Ilegal Hingga Peredaran Narkoba0
- Perang Nuklir Kemungkinan Terjadi, Update Teranyar Konflik India-Pakistan0
- Ketua DPRD Suemenep Menolak Surat Rekomendasi Komisi III Soal Tambang Galian C Ilegal0
Namun, di sisi lain, sejarah Liga Champions juga mencatat satu pola menarik: tim yang mampu mengalahkan Barcelona di fase gugur biasanya melaju hingga menjadi juara.
Inter Milan memenuhi kriteria ini setelah menyingkirkan Blaugrana dengan permainan disiplin dan efisien di semifinal.
Dengan dua narasi besar ini — mitos Allianz Arena yang berpihak pada calon juara baru dan sejarah kemenangan atas Barcelona sebagai pertanda sukses — maka final ini menjadi ajang pertarungan antara dua kekuatan simbolik.
PSG membawa harapan akan pecahnya rekor gelar pertama, sementara Inter Milan membawa beban sejarah yang menjanjikan.
Final ini bukan hanya soal sepak bola indah, tapi juga benturan takdir. Akankah PSG mencatat sejarah baru atau Inter Milan membuktikan bahwa sejarah masih lebih kuat dari mitos?
Jawabannya akan terungkap di Allianz Arena. Yang pasti, duel ini layak dinanti sebagai final yang sarat emosi, strategi, dan tentu saja — cerita besar yang akan dikenang.
Oleh: Mahrus Ali