- Kades Sapeken Dituding Aniaya Perempuan, LSM BIDIK: Jangan Karena Jabatan, Hukum Jadi Mandul
- Kades Sapeken Pamer Jurus Tampar Kilat, Warga Malah Kaget Bukan Kagum
- Kasus Dugaan Penganiayaan Warnai Sapeken, Kades Jadi Terlapor
- UE Desak Israel Batalkan Rencana Pembangunan Permukiman di Area E1, Apa itu Area E1?
- Timnas Indonesia U-17 Bungkam Uzbekistan 2-0 di Piala Kemerdekaan 2025
- Prabowo Akan Sebar 288 Ribu Smart Screen ke Sekolah, Targetkan Pemerataan Pendidikan Digital Pelosok
- Prabowo Siap Benahi BUMN, Potong Jumlah Komisaris Dan Tantiem, Apa Itu Tantiem?
- Sri Mulyani Pastikan Tak Ada Pajak Baru di RAPBN 2026, Fokus pada Reformasi Internal
- Mpok Alpa Tutup Usia, Perjuangan Melawan Kanker dan Warisan Tawa untuk Indonesia
- Pra Day 1 SOeCI Bahaudin Muda 2025 Sukses Digelar, Peserta Membludak Hingga Luar Aula Pesantren
Final Champions 2025: Mitos dan Sejarah

Angkasatunews - Final liga Champions 2025 yang mempertemukan Inter Milan melawan Paris Saint-Germain (PSG) bukan sekadar duel taktik dua pelatih hebat, tapi juga menyimpan daya tarik dari sisi mitos dan sejarah.
Menariknya, partai puncak musim ini akan digelar di Allianz Arena, kandang Bayern Munchen. Secara mitos, stadion ini kerap melahirkan juara baru, atau klub yang belum pernah mengangkat trofi sebelumnya.
Jika mitos ini terus berulang, maka PSG bisa menjadi kandidat kuat untuk meraih gelar pertamanya di ajang ini.
Baca Lainnya :
- Tantangan Terbuka Bagi DPRD Kab. Sumenep Dapil VIII, Ketum FORMAKA Beberkan Fakta Ini! 0
- Konfercab PMII Sumenep Abaikan LPJ Ketua, Zaki Terpilih Mejadi Ketum PC PMII Sumenep0
- Audiensi FKP ke Kapolres Baru Sumenep, Bicara Soal Galian C Ilegal Hingga Peredaran Narkoba0
- Perang Nuklir Kemungkinan Terjadi, Update Teranyar Konflik India-Pakistan0
- Ketua DPRD Suemenep Menolak Surat Rekomendasi Komisi III Soal Tambang Galian C Ilegal0
Namun, di sisi lain, sejarah Liga Champions juga mencatat satu pola menarik: tim yang mampu mengalahkan Barcelona di fase gugur biasanya melaju hingga menjadi juara.
Inter Milan memenuhi kriteria ini setelah menyingkirkan Blaugrana dengan permainan disiplin dan efisien di semifinal.
Dengan dua narasi besar ini — mitos Allianz Arena yang berpihak pada calon juara baru dan sejarah kemenangan atas Barcelona sebagai pertanda sukses — maka final ini menjadi ajang pertarungan antara dua kekuatan simbolik.
PSG membawa harapan akan pecahnya rekor gelar pertama, sementara Inter Milan membawa beban sejarah yang menjanjikan.
Final ini bukan hanya soal sepak bola indah, tapi juga benturan takdir. Akankah PSG mencatat sejarah baru atau Inter Milan membuktikan bahwa sejarah masih lebih kuat dari mitos?
Jawabannya akan terungkap di Allianz Arena. Yang pasti, duel ini layak dinanti sebagai final yang sarat emosi, strategi, dan tentu saja — cerita besar yang akan dikenang.
Oleh: Mahrus Ali