- CIPAYUNG PLUS JATIM TOLAK GELAR PAHLAWAN UNTUK SOEHARTO, SEBUT CEDERAI KEADILAN SEJARAH
- Roni Ardianto, Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Adalah Upaya Pemutihan Dosa Politik Orba
- FAM Desak Dinas Sosial Tandai Rumah Penerima Bansos, Soroti Kemiskinan Sumenep
- Puskesmas Pamolokan Luncurkan Inovasi PELITA: Terangi Langkah Ibu Menuju Persalinan Sehat dan Bahagi
- Sindiran Pedas Alif Rofiq di Hari Jadi Sumenep, Dari Migas hingga Infrastruktur Rusak
- Berapa Uang Pemkab Sumenep yang Diendapkan di Bank?
- Ketua DPD KNPI Sumenep: Persatuan Pemuda Bukan Sekadar Kata, Tapi Gerak Nyata
- Semangat Pemuda Tercermin di Kain Batik Canteng Koneng
- Ajang Kalijaga Arabic Fest 2025 Se-ASEAN, Muzakki Harumkan Puncak Darus Salam
- Ada Elit Politik yang Jadi Beking Perkara Rokok Ilegal di Madura
Kongres XXII GMNI Bandung Hasilkan Kepemimpinan Baru di Tengah Ancaman Dualisme

Bandung – Kongres XXII Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang digelar di Gedung Merdeka, Bandung, resmi menetapkan Sujahri Somar sebagai Ketua Umum dan Amir Mahfut sebagai Sekretaris Jenderal periode 2025–2028. Penetapan tersebut dilakukan secara aklamasi setelah satu-satunya pasangan calon memperoleh 84 rekomendasi resmi dari cabang dan daerah peserta kongres.
Proses pemilihan berlangsung dalam Sidang Pleno Tetap, yang digelar Sabtu, 28 Juli 2025, pukul 16.35 WIB. Penetapan dipimpin oleh Ketua Sidang, Christovan Loloh, didampingi Ahmad Ridwan Syuhada dan Endang Kurnia. Sujahri dan Amir terpilih tanpa voting, karena telah memenuhi ambang batas dukungan minimal sesuai AD/ART GMNI.
Baca Lainnya :
- Genjatan Senjata Segera Terjadi; PM Kamboja dan Thailand Apresiasi Peran Trump0
- Fenomena Mantab, Rojali, dan Rohana Cerminkan Lemahnya Daya Beli Masyarakat0
- TKDN Tak Dicabut Total: Pemerintah Pilah Produk AS yang Boleh Masuk0
- Polemik Transfer Data Pribadi Masih berlansung, Ini Kata Istana dan DPR0
- KPK Rilis Data Resmi Kekayaan Prabowo-Gibran: Transparansi Awal Pemerintahan 2024–20290
Namun di balik penetapan tersebut, bayang-bayang dualisme bahkan potensi tigalisme terus mengancam organisasi mahasiswa berhaluan Marhaenis ini.
Penolakan dan Potensi Kongres Tandingan
Kongres XXII yang digelar di Bandung sempat menuai penolakan dari sebagian kader. GMNI Cabang Bandung, bersama sejumlah cabang lainnya, menolak keabsahan kongres karena dinilai cacat prosedur dan tidak inklusif. Mereka menilai kongres tersebut hanya diikuti sebagian kecil dari total cabang se-Indonesia dan mencederai semangat persatuan.
Lebih jauh, sejarah panjang konflik internal di tubuh GMNI membuka ruang besar bagi munculnya ketua-ketua versi tandingan. Dalam beberapa tahun terakhir, GMNI memang terbelah dalam dua kubu besar: kubu Imanuel Cahyadi – Arjuna Putra Aldino, dan kubu tandingan lainnya. Kedua belah pihak saling mengklaim legitimasi dan secara terbuka menolak hasil masing-masing kongres.
Kongres Persatuan Disiapkan
Menariknya, muncul satu inisiatif baru yang berusaha meredakan konflik berkepanjangan: pembentukan Badan Pekerja Kongres Persatuan (BPK) yang diinisiasi sejumlah cabang seperti Surabaya, Jember, dan Blitar. Struktur BPK diketuai oleh Surya Dwi Hadmaja dan sekretaris Lazuardi Vivekananda.
BPK sedang merancang Kongres Persatuan GMNI yang dijadwalkan antara Agustus hingga November 2025. Tujuan utamanya adalah mengakhiri dualisme dan menyatukan semua kekuatan GMNI dalam satu forum demokratis dan terbuka. Jika berjalan sukses, bukan tidak mungkin kongres ini akan melahirkan Ketua Umum versi ketiga, yang makin menegaskan situasi tigalisme dalam tubuh GMNI.
Ketegangan Belum Usai
Meski Kongres Bandung sudah menghasilkan ketua baru, ketegangan belum sepenuhnya usai. Sebelumnya, kongres ini bahkan sempat ditunda pada 24 Juli 2025 akibat ketegangan, kericuhan, hingga dugaan ancaman kekerasan terhadap panitia. Bahkan, forum-forum liar yang digelar di luar ruang sidang turut memperkeruh suasana.
Dengan berbagai dinamika tersebut, masa depan GMNI masih berada di persimpangan: mampukah mereka bersatu di bawah satu kepemimpinan, atau justru kembali terpecah lebih dalam? (Adm)
Sumber: Media Indonesia, Berita Buana, Pikiran Rakyat, Republika, Akurat.co, Linimassa, VOI, AyoJatim










