Breaking News
- Desak Reforma Agraria, GMNI Sumenep Ultimatum BPN 7x24 Jam
- BEM-KM UNIBA Madura Bawa Tuntutan Isu Lokal Ke Nasional
- PAC Ansor Manding Gelar Maulid Nabi & Doa Bersama, Sutikno Tekankan Kekeluargaan
- Publik Pertanyakan Proyek Betonisasi Rp129 Juta di Taman Raya Mekarsari
- PMII Uniba Madura Gelar Pelatihan Menulis dalam Rangkaian Suluh Sumbu Pergerakan
- Hj. Thaiyibah Pimpin ABJ Tour dan Travel, Pilihan Baru Perjalanan Ibadah
- PMII UNIBA Madura Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW & Forum Taliasi
- Politik Marhaen ala Senayan, Dari Ideologi Kerakyatan ke Transaksi Musiman
- AMS Desak DPRD Perhatikan Gaji Guru dan Dosen, Tijanuz Zaman :Mereka Pilar Pendidikan Bangsa
- Kalau Itu Anakmu Pasti Marah! : AMS Sentil DPRD Soal Tragedi Campak
Genjatan Senjata Segera Terjadi; PM Kamboja dan Thailand Apresiasi Peran Trump

Keterangan Gambar : Foto :AFP/SPR
Jakarta, angkasatunews.com — Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, bersama pihak Thailand menyampaikan apresiasi atas keterlibatan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam mendorong penyelesaian konflik di wilayah perbatasan kedua negara. Keduanya menyatakan kesiapan untuk membuka ruang dialog dalam rangka membahas upaya gencatan senjata dan penghentian ketegangan di kawasan tersebut.
Mengutip laporan AFP pada Minggu (27/7/2025), Kementerian Luar Negeri Thailand melalui pernyataan resminya di platform X mengkonfirmasi bahwa intervensi Trump dilakukan setelah dirinya melakukan komunikasi dengan Penjabat Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai, dan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet.
"Thailand pada prinsipnya setuju untuk menerapkan gencatan senjata," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Thailand di X.
Dalam pernyataan lanjutan, Kemlu Thailand menyebutkan bahwa Phumtham telah meminta Presiden Trump untuk:
"Menyampaikan kepada pihak Kamboja bahwa Thailand ingin mengadakan dialog bilateral sesegera mungkin untuk menghasilkan langkah-langkah dan prosedur bagi gencatan senjata dan penyelesaian konflik secara damai."
Tanggapan dari Pihak Kamboja
Di sisi lain, Kamboja juga menyatakan kesiapan untuk membahas gencatan senjata demi mengakhiri bentrokan yang terjadi di wilayah perbatasan dengan Thailand. PM Hun Manet menyampaikan sambutan positif terhadap keterlibatan Trump dalam meredakan konflik tersebut.
Lebih lanjut, Hun Manet menyampaikan bahwa Menteri Luar Negeri Kamboja akan menjalin komunikasi dengan Menlu AS, Marco Rubio, guna melakukan koordinasi dengan pihak Thailand. Namun demikian, ia juga mengingatkan Bangkok agar tetap mematuhi kesepakatan yang akan atau telah dicapai.
Sebelumnya, Presiden Trump mengungkapkan bahwa kedua negara, Thailand dan Kamboja, telah menyetujui untuk melaksanakan dialog gencatan senjata menyusul ketegangan di perbatasan. Ia juga menyampaikan bahwa Amerika Serikat tidak akan melanjutkan pembicaraan dagang dengan kedua negara selama konflik masih berlangsung.
Melalui akun media sosialnya, Truth Social, yang dikutip CNN pada Minggu (27/7/2025), Trump menyebut telah berbicara langsung dengan PM Hun Manet dan Pelaksana Tugas PM Thailand, Phumtham Wechayachai, dalam rangka mendukung proses perdamaian.
"Mereka telah sepakat untuk segera bertemu dan segera menyusun gencatan senjata dan, pada akhirnya, perdamaian!" tulis Trump di Truth Social dalam serangkaian unggahannya.
Trump juga menegaskan bahwa dirinya telah memperingatkan para pemimpin dari kedua negara bahwa negosiasi dagang dengan Amerika Serikat tidak akan dilakukan selama konflik masih berlangsung.
"Mereka juga ingin kembali ke 'meja perundingan' dengan Amerika Serikat, yang menurut kami tidak pantas dilakukan sampai pertempuran berhenti," tegas Trump dalam pernyataannya.
Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments