- Kredit Fiktif Mengemuka, PAK-S Dan DPRD Jatim Soroti Integritas Bank Jatim
- 35 Kg Sabu Ditemukan Di Masalemhuh, Ketua LSM BIDIK Apresiasi Respon Cepat Babinsa
- BEM UNIBA Madura Apresiasi Polres Sumenep: Bukti Komitmen Nyata Berantas Narkoba
- HMP PJKR STKIP PGRI Sumenep Gelar Bakti Sosial Sport Massage untuk Masyarakat
- Keselamatan Warga Babbalan Terancam, Afandi Laporkan Dugaan Kelalaian Proyek Fenomenal Sumenep
- Aksi Bisu Bertajuk Dosa Faham, PdiP Tuding Kepemimpinan Faham Gagal Total
- Erosi Supremasi Hukum di Sumenep, Mahasiswa Gempur Tiga Lembaga Sekaligus
- Kejagung Buka Peluang Panggil Nadiem Makarim Terkait Dugaan Korupsi Digitalisasi Pendidikan
- MK Wajibkan Pemerintah Gratiskan Sekolah Swasta untuk Wajib Belajar 9 Tahun
- Blackpink Siap Guncang Jakarta, Ini Fakta Tiket Dan Sebagainya
Revisi UU TNI, Subaidi: Berpotensi Mengembalikan Dwi Fungsi Seperti Orde Baru.

Keterangan Gambar : Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Bahaudin Mudhary Madura, Subaidi, memberikan penolkannya terhadap Revisi UU TNI (foto: istimewah)
Sumenep, Angkasatunews.com - Wakil Presiden mahasiswa UNIBA MADURA menyatakan penolakannya dan mengutuk tegas terhadap revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) yang hingga sampai saat ini sedang dibahas secara tertutup oleh DPR bersama eksekutif.
Menurut wapresma,subaidi, pengubahan UU TNI itu berpotensi mengembalikan dwi fungsi militer seperti yang pernah terjadi pada rezim Orde Baru.
"Ini berpotensi mengembalikan dwi fungsi militer. Ini pernah dipraktikkan rezim Orba," terangnya,
Baca Lainnya :
- Aliansi Rayon PMII UNIJA Siap Gruduk PC. PMII Sumenep0
- Pengurus Formasiba UNIBA Madura Resmi Dilantik, Sitti Nor Alinda: Siap Bersinergi Untuk Batuputih. 0
- BEM-KM UNIBA Madura Gelar Raker, M Rofiqul: Siap Bawa UNIBA Go Internasional0
- Semakin marak Laut Bersertifikat SHGB dan SHM, Jemmy Kurniawan: Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas0
- Presiden Prabowo Mengucapkan Hari Pres ke-79, Ingatkan Pres Yang Profesional Dan Berintegritas0
Ia menjelaskan, jika tuntutan ini terus tidak di indahkan maka pihaknya tak segan akan turun aksi dalam menyuarakan penolakan ini. Lebih-lebih, pelaksanaan ini di lakukan hotel mewah di saat problem efisiensi anggaran masih belum kunjung tuntas.
"Pembahasan RUU TNI di laksanakan di hotel mewah menunjukkan pemotongan anggaran hanya akal akalan saja. Pemerintah Indonesia seperti tidak memiliki rasa malu dan hanya omon-omon belakang," ujarnya.
Karena itulah, kata subaidi, pihaknya mendesak DPR dan Presiden segera menghentikan pembahasan revisi UU TNI. Karena bertentangan dengan reformasi TNI dan menghidupkan kembali dwi fungsi ABRI.
"DPR dan Presiden harus membuka ruang partisipasi publik dalam pembahasan revisi, untuk memastikan bahwa aturan baru tetap mendukung supremasi sipil, demokrasi, dan HAM," pungkasnya. (adm)