Iklil: Sila Kelima Pancasila Telah Dibunuh oleh Sistem yang Zalim

By angkasatu 02 Agu 2025, 15:59:19 WIB Tokoh
Iklil: Sila Kelima Pancasila Telah Dibunuh oleh Sistem yang Zalim

SUMENEP – Bulan Agustus yang selama ini menjadi simbol semangat kemerdekaan justru dinilai semakin kehilangan maknanya. Peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia tahun ini dibayangi ironi sosial yang tajam. Banyak pihak menilai bahwa Pancasila, terutama sila kelima "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia", tak lagi terasa dalam kehidupan rakyat kecil.

Secara tekstual, Pancasila memang masih utuh. Namun dalam praktiknya, sila kelima disebut hanya tinggal slogan. Keadilan sosial dianggap telah kehilangan ruhnya di tengah kesenjangan yang makin menganga.

“Kita lihat para pejabat menikmati makan malam seharga puluhan juta rupiah, sementara rakyat kecil berebut bantuan lima kilo beras. Hukum pun semakin tumpul ke atas dan tajam ke bawah,” ujar Moh. Iklil, salah satu tokoh pemuda di Kabupaten Sumenep. 

Baca Lainnya :

Pria yang kerap disapa Iklil juga menyoroti nasib rakyat kecil yang makin termarjinalkan. Petani kehilangan tanah karena proyek raksasa, nelayan terusir dari lautnya sendiri, dan buruh hanya dihargai dengan upah yang tidak mencukupi untuk hidup layak.

“Sementara mereka yang duduk di kursi empuk terus berbicara soal pemerataan, kenyataannya itu hanya untuk menjaga kekuasaan. Keadilan bukan untuk seluruh rakyat, tapi hanya untuk sebagian kecil yang punya akses dan kekuatan,” tegasnya.

Menurut Iklil, sila kelima tidak mati karena dilupakan, melainkan karena dibunuh oleh keserakahan, oleh korupsi, dan oleh sistem yang membiarkan ketimpangan tumbuh subur di negeri yang katanya merdeka.

“Sila kelima bukan mati karena lupa. Ia mati karena dibunuh. Nauzubillah,” pungkasnya (adm)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....



Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.