- Desak Reforma Agraria, GMNI Sumenep Ultimatum BPN 7x24 Jam
- BEM-KM UNIBA Madura Bawa Tuntutan Isu Lokal Ke Nasional
- PAC Ansor Manding Gelar Maulid Nabi & Doa Bersama, Sutikno Tekankan Kekeluargaan
- Publik Pertanyakan Proyek Betonisasi Rp129 Juta di Taman Raya Mekarsari
- PMII Uniba Madura Gelar Pelatihan Menulis dalam Rangkaian Suluh Sumbu Pergerakan
- Hj. Thaiyibah Pimpin ABJ Tour dan Travel, Pilihan Baru Perjalanan Ibadah
- PMII UNIBA Madura Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW & Forum Taliasi
- Politik Marhaen ala Senayan, Dari Ideologi Kerakyatan ke Transaksi Musiman
- AMS Desak DPRD Perhatikan Gaji Guru dan Dosen, Tijanuz Zaman :Mereka Pilar Pendidikan Bangsa
- Kalau Itu Anakmu Pasti Marah! : AMS Sentil DPRD Soal Tragedi Campak
Kegiatan PERKAJUM Annuqayah Berakhir Duka, Seorang Peserta Meninggal Tenggelam di Waduk

Keterangan Gambar : Suasana evakuasi korban di lokasi kejadian (foto: rangkuman.net)
Sumenep, angkasatunews.com — Kegiatan Perkemahan Keluarga Jum’at (PERKAJUM) yang melibatkan peserta dari Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, berakhir dengan peristiwa tragis.
Seorang peserta bernama Moh. Ainur Rafky (15), pelajar asal Desa Bringsang, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, meninggal dunia akibat tenggelam di sebuah waduk yang menjadi lokasi kegiatan di Dusun Paojajar, Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Jumat (1/8/2025) sekitar pukul 11.30 WIB.
Dikutip dari Rangkuman.net, kabar duka ini dikonfirmasi oleh Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti. Ia membenarkan bahwa korban merupakan salah satu peserta kegiatan PERKAJUM yang tenggelam di area bendungan (DAM) lokasi kegiatan.
Baca Lainnya :
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan sejumlah saksi, kegiatan dimulai pada Kamis (31/7/2025), saat para peserta berangkat menuju lokasi perkemahan di kawasan Kebun As-Salam, Desa Prancak.
Malam harinya, mereka menginap di lokasi dan melanjutkan rangkaian kegiatan kepramukaan pada keesokan paginya.
Jumat pagi, para peserta menjalani kegiatan jelajah pos dan tiba di sekitar DAM sekitar pukul 09.00 WIB. Menjelang pelaksanaan Salat Jumat, panitia memberikan arahan kepada peserta untuk membersihkan diri menggunakan gayung, sembari mengingatkan larangan keras untuk berenang ke tengah waduk. Area mandi juga telah diberi batas sebagai pengaman.
Namun, sekitar pukul 11.30 WIB, salah satu pembina yang tengah mengawasi kegiatan mendengar teriakan dari peserta lain. Saksi melihat seorang peserta berada di tengah DAM dalam kondisi tenggelam, hanya ujung jarinya yang terlihat di permukaan air.
Seorang peserta sempat berupaya menolong dengan melompat ke dalam waduk, tetapi tidak berhasil menjangkau korban. Upaya pencarian kemudian dilanjutkan oleh pembina lainnya, Aziz, yang menyelam ke dalam waduk namun juga tidak berhasil menemukan korban.
Warga setempat yang mengetahui kejadian turut membantu proses pencarian. Setelah dua jam, jasad Moh. Ainur Rafky akhirnya ditemukan dan dievakuasi dari dasar waduk.
Identitas Korban
1. Nama: Moh. Ainur Rafky
2. Usia: 15 tahun
3. Alamat: Dusun Kebun, RT 003/RW 001, Desa Bringsang, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep
4. Status: Pelajar, peserta kegiatan PERKAJUM PP Annuqayah
Hasil pemeriksaan medis awal menunjukkan adanya luka lecet di pelipis mata sekitar ±2 cm, serta keluarnya darah dari mata dan telinga korban.
Saat ini jenazah telah dipulangkan ke kampung halamannya di Bringsang, Giligenting, dengan didampingi salah satu pembina pondok. Prosesi pemakaman dijadwalkan setelah keluarga korban dari Jakarta tiba.
Peristiwa ini meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga besar Pondok Pesantren Annuqayah. Kejadian ini juga menjadi pengingat penting akan perlunya kewaspadaan dan pengawasan ketat dalam setiap kegiatan luar ruang, terutama yang melibatkan peserta usia remaja.