- CIPAYUNG PLUS JATIM TOLAK GELAR PAHLAWAN UNTUK SOEHARTO, SEBUT CEDERAI KEADILAN SEJARAH
- Roni Ardianto, Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Adalah Upaya Pemutihan Dosa Politik Orba
- FAM Desak Dinas Sosial Tandai Rumah Penerima Bansos, Soroti Kemiskinan Sumenep
- Puskesmas Pamolokan Luncurkan Inovasi PELITA: Terangi Langkah Ibu Menuju Persalinan Sehat dan Bahagi
- Sindiran Pedas Alif Rofiq di Hari Jadi Sumenep, Dari Migas hingga Infrastruktur Rusak
- Berapa Uang Pemkab Sumenep yang Diendapkan di Bank?
- Ketua DPD KNPI Sumenep: Persatuan Pemuda Bukan Sekadar Kata, Tapi Gerak Nyata
- Semangat Pemuda Tercermin di Kain Batik Canteng Koneng
- Ajang Kalijaga Arabic Fest 2025 Se-ASEAN, Muzakki Harumkan Puncak Darus Salam
- Ada Elit Politik yang Jadi Beking Perkara Rokok Ilegal di Madura
Kegiatan PERKAJUM Annuqayah Berakhir Duka, Seorang Peserta Meninggal Tenggelam di Waduk

Keterangan Gambar : Suasana evakuasi korban di lokasi kejadian (foto: rangkuman.net)
Sumenep, angkasatunews.com — Kegiatan Perkemahan Keluarga Jum’at (PERKAJUM) yang melibatkan peserta dari Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, berakhir dengan peristiwa tragis.
Seorang peserta bernama Moh. Ainur Rafky (15), pelajar asal Desa Bringsang, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, meninggal dunia akibat tenggelam di sebuah waduk yang menjadi lokasi kegiatan di Dusun Paojajar, Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Jumat (1/8/2025) sekitar pukul 11.30 WIB.
Dikutip dari Rangkuman.net, kabar duka ini dikonfirmasi oleh Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti. Ia membenarkan bahwa korban merupakan salah satu peserta kegiatan PERKAJUM yang tenggelam di area bendungan (DAM) lokasi kegiatan.
Baca Lainnya :
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan sejumlah saksi, kegiatan dimulai pada Kamis (31/7/2025), saat para peserta berangkat menuju lokasi perkemahan di kawasan Kebun As-Salam, Desa Prancak.
Malam harinya, mereka menginap di lokasi dan melanjutkan rangkaian kegiatan kepramukaan pada keesokan paginya.
Jumat pagi, para peserta menjalani kegiatan jelajah pos dan tiba di sekitar DAM sekitar pukul 09.00 WIB. Menjelang pelaksanaan Salat Jumat, panitia memberikan arahan kepada peserta untuk membersihkan diri menggunakan gayung, sembari mengingatkan larangan keras untuk berenang ke tengah waduk. Area mandi juga telah diberi batas sebagai pengaman.
Namun, sekitar pukul 11.30 WIB, salah satu pembina yang tengah mengawasi kegiatan mendengar teriakan dari peserta lain. Saksi melihat seorang peserta berada di tengah DAM dalam kondisi tenggelam, hanya ujung jarinya yang terlihat di permukaan air.
Seorang peserta sempat berupaya menolong dengan melompat ke dalam waduk, tetapi tidak berhasil menjangkau korban. Upaya pencarian kemudian dilanjutkan oleh pembina lainnya, Aziz, yang menyelam ke dalam waduk namun juga tidak berhasil menemukan korban.
Warga setempat yang mengetahui kejadian turut membantu proses pencarian. Setelah dua jam, jasad Moh. Ainur Rafky akhirnya ditemukan dan dievakuasi dari dasar waduk.
Identitas Korban
1. Nama: Moh. Ainur Rafky
2. Usia: 15 tahun
3. Alamat: Dusun Kebun, RT 003/RW 001, Desa Bringsang, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep
4. Status: Pelajar, peserta kegiatan PERKAJUM PP Annuqayah
Hasil pemeriksaan medis awal menunjukkan adanya luka lecet di pelipis mata sekitar ±2 cm, serta keluarnya darah dari mata dan telinga korban.
Saat ini jenazah telah dipulangkan ke kampung halamannya di Bringsang, Giligenting, dengan didampingi salah satu pembina pondok. Prosesi pemakaman dijadwalkan setelah keluarga korban dari Jakarta tiba.
Peristiwa ini meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga besar Pondok Pesantren Annuqayah. Kejadian ini juga menjadi pengingat penting akan perlunya kewaspadaan dan pengawasan ketat dalam setiap kegiatan luar ruang, terutama yang melibatkan peserta usia remaja.










