- Tiga Pengguna Sabu Diamankan di RSUD Abuya, Iip Suriyanto: Ini Tamparan Keras bagi Dunia Kesehatan
- Perkuat Komitmen Membangun Madura, UNIBA Madura Tambah Tiga Program Studi Strategis
- 700 Alumni Hadiri Reuni Akbar Mathlabul Ulum 2025, KH Imam Hodri TF: Tekankan Soliditas dan Loyalita
- BEM KM UNIBA Madura Gelar Seminar Pencegahan Narkotika bertajuk: Muda Berkarya Tanpa Narkoba
- Abdillah Rosyid dan Nur Intan Hamida Universe Keluar Sebagai Winner Potra Potre Budaya Madura 2025
- Tolak Survei Seismik Migas Kangean, GMK Gelar Demonstrasi: Kangean Bukan Ladang Eksploitasi!
- Warga Curiga PR Madu Wangi Produksi Rokok Hantu: Bea Cukai Diminta Bertindak
- M. Wakil menjadi delegasi UNIBA Madura laksanakan sosialisasi internasional di krabi Thailand.
- Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kota Sumenep Gelar Khitan Massal Anak Sholih ke-4
- Ketua Kopri PMII UNIBA Madura Soroti Lonjakan Kasus Kekerasan Seksual: Ini Harus Jadi Alarm Kolektif
Toko Kelontong Sering Diganggu, Keluarga Madura Yogyakarta Layangkan Carok.

Keterangan Gambar : Surat terbuka dari Keluarga Madura Yogyakarta (KMY) sempat menjadi perhatian publik di media sosial (foto:istimewa).
Yogyakarta, Angkasatunews.com - Sebuah surat terbuka dari Keluarga Madura Yogyakarta (KMY) yang ditujukan kepada tokoh kelompok tertentu viral di media sosial, Jumat, (07/02/2025).
Pasalnya, surat yang bernomor: 015/P/KMY/II/2025 menjadi pusat utama perhatian publik setalah salah satu narasinya berisi pernyataan menantang “Carok”.
Usut punya usut, pernyataan tersebut ditujukan sebagai bentuk keresahan yang dialami oleh penjaga warung kelontong Madura di Yogyakarta yang kerap mengalami gangguan dari kelompok tertentu.
Baca Lainnya :
- Sempat Menjadi Sorotan Publik Karena Pagar Laut, Kantor ATR/BPN Mengalami Kebakaran 0
- Rakyat Jangan Panik, Alokasi Subsidi LPG Sangat Mencukupi0
- Acara Urban Night Menampilkan DJ Almira Berto di Sumenep Ditentang Aktivis Gamas0
- UKM English Speaking Club (ESC) Sukses Menggelar Lomba English Competition Se-Jawa Timur0
- Dari Demokrasi ke Datakrasi0
“ambil barang tidak bayar sampai tindakan pemukulan dan pengrusakan tempat usaha yang sangat meresahkan toko kelontong Madura di Yogyakarta,” kutipan dalam surat tersebut.
Selain itu, mereka (KMY.red) menegaskan jika tidak ada solusi jaminan bergaransi dari pihak terkait untuk mencegah kejadian serupa, maka mereka siap melakukan carok terbuka.
“Jika saudara tidak memberikan solusi jaminan yang bergaransi untuk tidak melakukan lagi gangguan terhadap masyarakat Madura di Yogyakarta, maka kami menantang saudara untuk CAROK terbuka,” dikutip Angkasatunews.com.
Namun, Keluarga Madura Yogyakarta, di akhir isi suratnya, menyampaikan komitmennya menjaga kebhinekaan di tanah Yogyakarta dan akan menunggu i'tikat baik dari pihak terkait untuk memberi solusi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Polda Jogja angkat bicara
Menanggapi viralnya surat terbuka tersebut, Polda D.I Yogyakarta melalui akun resminya (@PoldaJogja) menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk meredahkan situasi.
Dalam twitannya, Polda DIY menceritakan bahwa pihaknya mengundang dan mempertemukan kedua tokoh untuk mencari solusi damai.
Selain itu, terduga pelaku yang sebelumnya menjadi biang dari bara konflik tersebut sudah ditangkap dan ditahan.
Untuk menjaga kondusifitas Daerah Istimewa Yogyakarta, Jajaran Polda DIY melakukan patroli di beberapa titik. (adt/adm)