- Ibu, Sang Pemilik Label Surga di Telapak Kakinya
- Hari Ibu 2025, Self Make Up Srikandi IKAPMII Sumenep Didukung Arina Hidayah Skin Care
- DPD GMNI Jatim Buka Rapimda di Ngawi, Tekankan Regenerasi Kader dan Penguatan Nasionalisme
- Kapal Pusling Kangayan Pindah Kepemilikan, Formaka Audiensi DKP2KB
- Hari HAM : dr. Erliyati Tegaskan Kesehatan Adalah Hak Setiap Manusia
- Tolak Amir Laporkan Dugaan Penyalahgunaan BBM Subsidi di SPBU Gedungan
- Didik Haryanto : Korupsi Itu Menghancurkan Rakyat, Hukuman Harus Menggigit
- Dipuji Pengunjung, Titik Temu Coffee Jadi Rekomendasi Tempat Nongkrong di Sumenep
- Pengadaan Tablet DPRD Sumenep Disorot : Anggota Dewan Sudah Menerima Perangkat Baru?
- Benefit Beasiswa: HIMAKSI UNIBA Madura Tantang Pelajar Akuntansi Se-Madura Di Lomba SBAC 2025
Acara Urban Night Menampilkan DJ Almira Berto di Sumenep Ditentang Aktivis Gamas

Keterangan Gambar : Tolak Amir salah satu aktivis Gerakan Aksi Mahasiswa Sumenep (GAMAS) (foto:istimewa)
Sumenep, Angkasatunews.com - Acara Urban Night yang akan menampilkan DJ Almira Berto sebagai bintang tamu pada malam Minggu, 19 Januari 2025, di Lapangan Saronggi, Sumenep, mendapat penolakan keras dari Aktivis Gerakan Aksi Mahasiswa Sumenep (GAMAS).
Acara yang diselenggarakan oleh Sanjaya Fest ini dianggap bertentangan dengan nilai-nilai lokal dan moralitas masyarakat Sumenep.
Tolak Amir, salah satu aktivis Gamas, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap acara tersebut. Ia menilai penampilan DJ yang mengusung budaya malam tidak sesuai dengan karakter dan kearifan lokal Sumenep yang dikenal dengan tradisi religius dan moral yang kental.
Baca Lainnya :
- Gamas Gelar Aksi Tahlil dan Doa Bersama, Pastikan Mr. Ball Steril Dari Hiburan Malam0
- Pertama Di Kampus Sumenep, Bem Uniba Madura Sukses Gelar Turnament Billiard0
- BEM-KM UNIBA Madura Sukses Gelar Pilmapres Untuk Yang Pertama Kalinya0
- UKM English Speaking Club (ESC) Sukses Menggelar Lomba English Competition Se-Jawa Timur0
- Grand Final Potra Potre Batik Madura 2024 Sukses Digelar0
Menurutnya, acara seperti ini berpotensi merusak citra religiusitas dan moralitas masyarakat setempat.
“Sumenep adalah kabupaten yang masyarakatnya sangat menjunjung tinggi nilai-nilai religius dan moral. Oleh karena itu, acara yang mengandung unsur maksiat seperti ini sebaiknya tidak dilaksanakan. Ini hanya akan mencoreng norma yang berlaku dan berpotensi menimbulkan tindakan kriminal,” ungkap Tolak Amir.
Sebagai bentuk protes, pihak Gamas juga meminta Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk tidak memberikan izin penyelenggaraan acara Urban Night. Mereka menekankan pentingnya menjaga kearifan lokal dan norma-norma yang berlaku di masyarakat Sumenep.
“Saya meminta kepada pemerintah untuk tidak memberikan izin terhadap acara ini. Kami bukan anti terhadap penyelenggaraan acara di Sumenep, tetapi kami menilai acara DJ tersebut sudah keluar dari koridor nilai-nilai kebudayaan lokal masyarakat,” tambahnya. (adm)










