- GMNI: Menyongsong 80 Tahun Kemerdekaan dengan Nafas Trisakti
- Khidmat! PP. Puncak Darussalam Gelar Upacara HUT ke-80 RI
- Kades Sapeken Dituding Aniaya Perempuan, LSM BIDIK: Jangan Karena Jabatan, Hukum Jadi Mandul
- Kades Sapeken Pamer Jurus Tampar Kilat, Warga Malah Kaget Bukan Kagum
- Kasus Dugaan Penganiayaan Warnai Sapeken, Kades Jadi Terlapor
- UE Desak Israel Batalkan Rencana Pembangunan Permukiman di Area E1, Apa itu Area E1?
- Timnas Indonesia U-17 Bungkam Uzbekistan 2-0 di Piala Kemerdekaan 2025
- Prabowo Akan Sebar 288 Ribu Smart Screen ke Sekolah, Targetkan Pemerataan Pendidikan Digital Pelosok
- Prabowo Siap Benahi BUMN, Potong Jumlah Komisaris Dan Tantiem, Apa Itu Tantiem?
- Sri Mulyani Pastikan Tak Ada Pajak Baru di RAPBN 2026, Fokus pada Reformasi Internal
Acara Urban Night Menampilkan DJ Almira Berto di Sumenep Ditentang Aktivis Gamas

Keterangan Gambar : Tolak Amir salah satu aktivis Gerakan Aksi Mahasiswa Sumenep (GAMAS) (foto:istimewa)
Sumenep, Angkasatunews.com - Acara Urban Night yang akan menampilkan DJ Almira Berto sebagai bintang tamu pada malam Minggu, 19 Januari 2025, di Lapangan Saronggi, Sumenep, mendapat penolakan keras dari Aktivis Gerakan Aksi Mahasiswa Sumenep (GAMAS).
Acara yang diselenggarakan oleh Sanjaya Fest ini dianggap bertentangan dengan nilai-nilai lokal dan moralitas masyarakat Sumenep.
Tolak Amir, salah satu aktivis Gamas, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap acara tersebut. Ia menilai penampilan DJ yang mengusung budaya malam tidak sesuai dengan karakter dan kearifan lokal Sumenep yang dikenal dengan tradisi religius dan moral yang kental.
Baca Lainnya :
- Gamas Gelar Aksi Tahlil dan Doa Bersama, Pastikan Mr. Ball Steril Dari Hiburan Malam0
- Pertama Di Kampus Sumenep, Bem Uniba Madura Sukses Gelar Turnament Billiard0
- BEM-KM UNIBA Madura Sukses Gelar Pilmapres Untuk Yang Pertama Kalinya0
- UKM English Speaking Club (ESC) Sukses Menggelar Lomba English Competition Se-Jawa Timur0
- Grand Final Potra Potre Batik Madura 2024 Sukses Digelar0
Menurutnya, acara seperti ini berpotensi merusak citra religiusitas dan moralitas masyarakat setempat.
“Sumenep adalah kabupaten yang masyarakatnya sangat menjunjung tinggi nilai-nilai religius dan moral. Oleh karena itu, acara yang mengandung unsur maksiat seperti ini sebaiknya tidak dilaksanakan. Ini hanya akan mencoreng norma yang berlaku dan berpotensi menimbulkan tindakan kriminal,” ungkap Tolak Amir.
Sebagai bentuk protes, pihak Gamas juga meminta Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk tidak memberikan izin penyelenggaraan acara Urban Night. Mereka menekankan pentingnya menjaga kearifan lokal dan norma-norma yang berlaku di masyarakat Sumenep.
“Saya meminta kepada pemerintah untuk tidak memberikan izin terhadap acara ini. Kami bukan anti terhadap penyelenggaraan acara di Sumenep, tetapi kami menilai acara DJ tersebut sudah keluar dari koridor nilai-nilai kebudayaan lokal masyarakat,” tambahnya. (adm)