- CIPAYUNG PLUS JATIM TOLAK GELAR PAHLAWAN UNTUK SOEHARTO, SEBUT CEDERAI KEADILAN SEJARAH
- Roni Ardianto, Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Adalah Upaya Pemutihan Dosa Politik Orba
- FAM Desak Dinas Sosial Tandai Rumah Penerima Bansos, Soroti Kemiskinan Sumenep
- Puskesmas Pamolokan Luncurkan Inovasi PELITA: Terangi Langkah Ibu Menuju Persalinan Sehat dan Bahagi
- Sindiran Pedas Alif Rofiq di Hari Jadi Sumenep, Dari Migas hingga Infrastruktur Rusak
- Berapa Uang Pemkab Sumenep yang Diendapkan di Bank?
- Ketua DPD KNPI Sumenep: Persatuan Pemuda Bukan Sekadar Kata, Tapi Gerak Nyata
- Semangat Pemuda Tercermin di Kain Batik Canteng Koneng
- Ajang Kalijaga Arabic Fest 2025 Se-ASEAN, Muzakki Harumkan Puncak Darus Salam
- Ada Elit Politik yang Jadi Beking Perkara Rokok Ilegal di Madura
Kasus Dugaan Penganiayaan Warnai Sapeken, Kades Jadi Terlapor

SUMENEP, Angkasatunews.com – Kasus dugaan kekerasan terhadap perempuan kembali mencuat di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Seorang perempuan muda berinisial ND (21) , warga Kecamatan Sapeken, melaporkan dirinya menjadi korban yang diduga dilakukan oleh Kepala Desa berinisial JN .
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (13/8/2025) sekitar pukul 16.55 WIB di Jalan Baru Sapeken. Dalam laporannya, NF mengaku dipukul pada bagian wajah oleh JN hingga mengalami memar.
Kapolsek Sapeken, IPTU Taufik , membenarkan adanya laporan tersebut.
“Benar mas, ada laporan atas nama NF dan terlapor atas nama JN karena diduga jadi korban bersin,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (16/8/2025) .
Baca Lainnya :
- UE Desak Israel Batalkan Rencana Pembangunan Permukiman di Area E1, Apa itu Area E1? 0
- Kegiatan PERKAJUM Annuqayah Berakhir Duka, Seorang Peserta Meninggal Tenggelam di Waduk0
- Genjatan Senjata Segera Terjadi; PM Kamboja dan Thailand Apresiasi Peran Trump0
- Polda Jatim Selidiki Dugaan Pemalsuan SHM di Pantai Gersik Putih, Gapura, Sumenep0
Laporan resmi tercatat dengan nomor LP/B/7/VIII/2025/SPKT/POLSEK SAPEKEN . Polisi menyatakan akan menyetujui kasus tersebut.
“Pihak kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut,” tambah IPTU Taufik.
Hingga berita ini diturunkan, pihak terlapor JN belum memberikan tanggapan meski telah dihubungi oleh redaksi.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan seorang pejabat desa yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat. Aparat kepolisian diharapkan dapat mengusut tuntas kasus ini demi memberikan keadilan bagi korban, (Adm)










