- Ajang Kalijaga Arabic Fest 2025 Se-ASEAN, Muzakki Harumkan Puncak Darus Salam
- Ada Elit Politik yang Jadi Beking Perkara Rokok Ilegal di Madura
- HIMAKSI UNIBA Madura Gelar Stadium General, Tekankan Profesional Auditor Di Era Digital
- Rumah Kebangsaan Jatim Tanamkan Nilai Nasionalisme Lewat Perkemahan Kader Bangsa 2025
- Demo Jilid II GMNI Sumenep Ke BPN
- Antusiasme Tinggi, Jamaah ABJ Tour dan Travel Terus Bertambah
- Pengurus PMII UNIBA Dilantik, Rektor: UNIBA Besar karena PMII
- Didik Haryanto Tekankan Peran Anak Muda dalam Melestarikan Batik Sumenep
- Mengurai Polemik Seismik Migas di Kangean, Benarkah Ada Aktor di Balik Gejolak?
- Desak Reforma Agraria, GMNI Sumenep Ultimatum BPN 7x24 Jam
Jalan Sunyi Seorang Edy Rasiadi : Sosok Bijak yang Selalu Hadir dengan Solusi

Keterangan Gambar : dr. Erliyati, M.Kes., Direktur Utama RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep
Sumenep, angkasatunews.com – Tidak semua pemimpin mampu menghadirkan ketenangan bagi orang-orang di sekitarnya. Namun, itulah yang dirasakan dr. Erliyati, M.Kes., Direktur Utama RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, setiap kali berhadapan dengan Sekretaris Daerah Sumenep, Edy Rasiadi.
Dalam pengakuannya, dr. Erliyati tidak bisa menyembunyikan rasa syukur karena dikelilingi pemimpin yang bukan hanya memimpin dengan jabatan, tetapi dengan hati. “Saya merasa sangat beruntung memiliki Pak Sekda Edy Rasiadi yang begitu bijak. Ini bukan sekadar pujian, tetapi memang benar adanya,” ucapnya dengan penuh ketulusan.
Sosok Edy Rasiadi, menurutnya, selalu mampu menyikapi setiap persoalan dengan kearifan. Tidak hanya masalah besar yang menyangkut daerah, tetapi juga perkara kecil yang dirasakan oleh pribadi-pribadi di sekitarnya. “Bahkan ketika saya pribadi menghadapi persoalan, beliau selalu hadir dengan ketenangan,” ujarnya.
Baca Lainnya :
Ada satu hal yang membuatnya semakin terkesan: gaya khas Pak Sekda dalam memberi semangat. Di tengah beban kerja yang berat, Edy Rasiadi kerap melontarkan gurauan sederhana namun penuh makna.
“Kalau ada kesulitan, datang ke saya. Kalau senang, kok tidak cerita?” Sebuah kalimat ringan, tapi di baliknya tersimpan perhatian yang dalam. Itu bukan sekadar candaan, melainkan bukti kepedulian seorang pemimpin yang benar-benar mau mendengar.
Bagi dr. Erliyati, gurauan itu ibarat oase yang menenangkan di tengah tekanan. Ia merasa ada sandaran, ada tempat untuk berbagi, dan ada sosok yang selalu siap memberi solusi. “Alhamdulillah, setiap kali saya menyampaikan kesulitan, selalu ada solusi yang beliau berikan,” tambahnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Sosok Edy Rasiadi hadir bukan hanya sebagai pejabat birokrasi. Ia menjelma menjadi pemimpin yang mampu menguatkan, mendengarkan, dan menenangkan. Seperti jalan sunyi yang ia tempuh dalam pengabdiannya, Edy Rasiadi memilih untuk tidak banyak bicara soal dirinya. Ia lebih memilih membiarkan tindakan dan kebijaksanaannya berbicara.
Di tengah hiruk pikuk tantangan birokrasi, di tengah derasnya arus persoalan daerah, hadirnya seorang pemimpin yang menenangkan adalah anugerah. Dan itulah yang dirasakan, bukan hanya oleh dr. Erliyati, tetapi juga banyak pihak yang pernah bersentuhan dengan Edy Rasiadi.
Pemimpin sejati bukanlah mereka yang hanya pandai memerintah, tetapi mereka yang bisa mendengar, memahami, dan memberi jalan keluar. Dan di mata dr. Erliyati, sosok itu nyata ada dalam diri Edy Rasiadi.