Rakyat Sumenep Menjerit Harga Pupuk Mahal di Luar HET, Jong Sumekar Minta Pemerintah Bertindak
Oleh: Jong Sumekar

By angkasatu 22 Nov 2025, 22:14:09 WIB Daerah
Rakyat Sumenep Menjerit Harga Pupuk Mahal di Luar HET, Jong Sumekar Minta Pemerintah Bertindak

Di tengah situasi ekonomi yang semakin menekan, para petani di Sumenep justru harus menghadapi satu lagi kenyataan pahit, harga pupuk yang melambung tinggi jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Kondisi ini bukan sekadar keluhan kecil, ini adalah jeritan yang menggema dari desa ke desa, dari ladang ke ladang. Pupuk adalah napas utama bagi petani, dan ketika napas itu dipatok seenaknya oleh oknum dan pasar gelap, maka masa depan pangan daerah benar-benar terancam.

Di banyak kecamatan, petani mengeluhkan harga pupuk subsidi yang seharusnya menjadi penyelamat, malah menjadi mimpi buruk. Di tangan oknum distributor nakal, pupuk menjadi komoditas yang diperjualbelikan tanpa kontrol. Kenaikan harga bukan hanya tak masuk akal, tapi juga menyalahi aturan negara. Jika HET sudah ditentukan, mengapa pemerintah seolah tidak mampu menegakkan aturan itu di lapangan?

Jong Sumekar menilai bahwa pemerintah daerah tidak boleh lagi bersembunyi di balik alasan klasik: “kewenangan terbatas” atau “sedang kami kaji.” Rakyat butuh aksi nyata, bukan rapat tanpa hasil. Jika pupuk bisa terus melambung di luar HET, berarti ada rantai distribusi yang bocor, ada pengawasan yang lemah, ada kepentingan tertentu yang membiarkan rakyat sengsara.

Baca Lainnya :

Lebih menyakitkan lagi, persoalan pupuk ini bukan perkara baru. Sudah bertahun-tahun petani di Sumenep bergulat dengan kelangkaan, permainan harga, hingga praktik penimbunan. Namun entah mengapa, skema pengawasan masih seperti sandiwara yang tak berkesudahan.

Jong Sumekar menegaskan:

1. Pemkab Sumenep harus turun tangan langsung, bukan hanya mengeluarkan imbauan.

2. Lakukan audit total terhadap distributor dan kios-kios resmi.

3. Bongkar praktik mafia pupuk, siapa pun aktornya.

4. Pastikan pupuk subsidi tepat sasaran, tepat harga, dan tepat distribusi.

Rakyat sudah muak dengan formalitas tanpa keberpihakan. Para petani adalah tulang punggung ekonomi Sumenep—jika mereka dibiarkan tercekik oleh harga pupuk yang tidak manusiawi, maka pemerintah sedang membiarkan runtuhnya sendi-sendi ekonomi daerah ini.

Jeritan petani harus menjadi alarm keras bagi pemerintah. Jong Sumekar mengingatkan: ketika harga pupuk jatuh di tangan mafia, maka masa depan pangan kita juga ikut dijual. Saatnya negara hadir, bukan sebagai penonton, tetapi sebagai pelindung rakyatnya. (Adm)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....



Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.