- M. Wakil menjadi delegasi UNIBA Madura laksanakan sosialisasi internasional di krabi Thailand.
- Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kota Sumenep Gelar Khitan Massal Anak Sholih ke-4
- Ketua Kopri PMII UNIBA Madura Soroti Lonjakan Kasus Kekerasan Seksual: Ini Harus Jadi Alarm Kolektif
- Pabrik Fiktif dan Gudang Bayangan: FZ Diduga Dalangi Peredaran Pita Cukai Rokok Ilegal di Sumenep
- Tolak Survei Seismik 3D, Begini Kata Pemuda Kangean
- GREEN LEGACY 2025: Warisan Hijau dari Mahasiswa UNIBA Madura untuk Indonesia
- Mahasiswa UNIBA Madura Lakukan Company Visit ke PT Garam Darma Camplong Sampang
- LBH Ansor Jawa Timur Siap Mengawal Kasus Kematian Afan, Siswa SMK Raden Rahmat Mojosari
- Akis Jasuli: Akademisi Muda yang Kini Menahkodai DPD Partai NasDem Sumenep
- GPPS Desak Pemerintah Tindak Tegas Eksploitasi Alam Ilegal di Sumenep
Israel Serang RS Indonesia, Hentikan Layanan Kesehatan Terakhir Di Gaza Utara

Keterangan Gambar : Ilustrasi Angkasatunew.com
Tehran, Angkasatunews.com — Serangan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza Utara, telah melumpuhkan seluruh layanan kesehatan di wilayah tersebut.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Gaza pada Minggu (18/5/2025).
"Pendudukan Israel telah memperketat pengepungan dengan serangan besar-besaran di sekitar Rumah Sakit Indonesia dan wilayah sekitarnya, melarang akses bagi pasien, tenaga medis, dan suplai bantuan, sehingga rumah sakit tersebut tidak dapat beroperasi," ungkap kementerian Kesehatan Gaza.
Baca Lainnya :
- PPIH Saudi Terbitkan Surat Edaran Penggabungan Jamaah Haji Yang Terpisah0
- Dulu Mendukung, Kini Menyesal: AMS Gelar Demonstrasi 100 Hari Kinerja Fauzi-Imam0
- Dari Gong Keramaian: Manding Distrik Festifal 2025 Resmi Dibuka0
- Komdigi Blokir Enam Grup Facebook, Termasuk Grup ‘Fantasi Sedarah’0
- China Desak AS Hentikan Kebijakan Proteksionis terhadap Perusahaan Teknologi dan Sektor AI0
Rumah Sakit Indonesia merupakan fasilitas kesehatan besar terakhir yang berhenti beroperasi di kawasan tersebut setelah sebelumnya RS Kamal Adwan dan RS Beit Hanoun juga ditutup.
"Seluruh rumah sakit umum di wilayah Gaza Utara kini tidak lagi berfungsi," lanjutnya.
Serangan terhadap fasilitas medis ini terjadi di tengah meningkatnya serangan udara Israel, yang telah menewaskan 103 orang di seluruh Jalur Gaza.
Pada hari yang sama, RS Nasser mencatat lebih dari 48 korban jiwa akibat serangan Israel di kota Khan Younis dan sekitarnya di Gaza bagian selatan.
Weam Fares, juru bicara rumah sakit tersebut, menyebutkan bahwa para korban termasuk 18 anak-anak dan 13 perempuan.
Layanan darurat Kementerian Kesehatan Gaza juga melaporkan bahwa serangan terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Jabaliya menewaskan sembilan anggota dari satu keluarga di Gaza Utara.
Serangan lain di kawasan tersebut menyebabkan 10 korban jiwa, termasuk tujuh anak dan seorang perempuan, menurut otoritas pertahanan sipil setempat.
Tim penyelamat melaporkan setidaknya 43 orang tewas akibat serangkaian serangan di wilayah utara, di mana RS Shifa mencatat 15 anak dan 12 perempuan di antara korban jiwa.
Sementara itu, di Gaza bagian tengah, tercatat sedikitnya 12 orang meninggal dalam tiga serangan terpisah. Menurut RS Martir Al Aqsa, serangan Israel di Zweida menewaskan tujuh orang, termasuk dua anak dan empat perempuan.
Di lokasi lain, serangan di Deir Al-Balah merenggut nyawa sepasang suami istri dan anak mereka, sedangkan dua orang tewas akibat serangan di kamp Nuseirat, sebagaimana dilaporkan oleh RS Awda.
Jumlah korban tewas dan pengungsi yang bergerak ke arah selatan terus meningkat di Gaza Utara seiring dengan intensitas serangan Israel yang makin meningkat dan blokade yang makin ketat terhadap distribusi bantuan kemanusiaan.
Israel diketahui telah melanggar kesepakatan gencatan senjata yang rapuh pada pertengahan Maret melalui serangan udara mematikan.
Sejak saat itu, Israel terus memperketat blokade atas Jalur Gaza, memutus pasokan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke wilayah yang terkepung tersebut.