- Raas Pulau Genangan; Ketika Keadilan Hanya Sebatas Semboyan Pilkada
- Tiga Pengguna Sabu Diamankan di RSUD Abuya, Iip Suriyanto: Ini Tamparan Keras bagi Dunia Kesehatan
- Perkuat Komitmen Membangun Madura, UNIBA Madura Tambah Tiga Program Studi Strategis
- 700 Alumni Hadiri Reuni Akbar Mathlabul Ulum 2025, KH Imam Hodri TF: Tekankan Soliditas dan Loyalita
- BEM KM UNIBA Madura Gelar Seminar Pencegahan Narkotika bertajuk: Muda Berkarya Tanpa Narkoba
- Abdillah Rosyid dan Nur Intan Hamida Universe Keluar Sebagai Winner Potra Potre Budaya Madura 2025
- Tolak Survei Seismik Migas Kangean, GMK Gelar Demonstrasi: Kangean Bukan Ladang Eksploitasi!
- Warga Curiga PR Madu Wangi Produksi Rokok Hantu: Bea Cukai Diminta Bertindak
- M. Wakil menjadi delegasi UNIBA Madura laksanakan sosialisasi internasional di krabi Thailand.
- Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kota Sumenep Gelar Khitan Massal Anak Sholih ke-4
China Desak AS Hentikan Kebijakan Proteksionis terhadap Perusahaan Teknologi dan Sektor AI

Keterangan Gambar : Perang dagang AS -China semakin memanas sejak beberapa tahun terakhir (foto: istimewah)
Beijing, Angkasatunews.com — Pemerintah China mendesak Amerika Serikat untuk segera mencabut kebijakan proteksionis dan aksi sepihak yang dinilai bersifat intimidatif terhadap perusahaan teknologi dan industri kecerdasan buatan (AI) asal Negeri Tirai Bambu.
Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam jumpa pers rutin pada Jumat (16/5), seperti dilansir Xinhua.
Dorongan tersebut muncul menyusul laporan yang menyebutkan bahwa Biro Industri dan Keamanan Departemen Perdagangan AS baru-baru ini menyatakan penggunaan cip Ascend produksi Huawei sebagai pelanggaran terhadap kebijakan kontrol ekspor AS.
Baca Lainnya :
- Komdigi Tegaskan Peraturan Layanan Pos Digital Tak Sentuh Gratis Ongkir E-Commerc0
- Perang Nuklir Kemungkinan Terjadi, Update Teranyar Konflik India-Pakistan0
- Perkuat Literasi Keuangan Syariah, BPRS Bhakti Sumekar Luncurkan Program BBS Sekolah0
- Sempat Dinyatakan Hoax, Trump Resmi Jeda 90 Hari Tarif Timbal Balik0
- Dramatis, Megawati bawa Red Spaks Paksakan Laga kelima Final Liga Voli Korea0
Pemerintah AS juga memperingatkan potensi risiko terkait penggunaan cip AI asal Amerika dalam pengembangan model AI oleh pihak China.
Menanggapi hal itu, Lin menilai kebijakan Washington telah melampaui batas-batas prinsip keamanan nasional dan secara sepihak memanfaatkan instrumen kontrol ekspor serta yurisdiksi ekstra-teritorial (long-arm jurisdiction) guna menekan dan menghambat perkembangan industri cip dan AI China tanpa dasar yang jelas.
"Langkah-langkah semacam ini tidak hanya mencederai mekanisme pasar yang adil, tetapi juga mengganggu stabilitas rantai pasok global dan melanggar hak-hak sah perusahaan China," tegas Lin.
Ia menambahkan bahwa Beijing akan mengambil tindakan tegas demi menjaga hak-hak pembangunan serta melindungi kepentingan hukum perusahaan-perusahaan nasional.
"China dengan tegas menentang tindakan seperti ini dan tidak akan tinggal diam," tandasnya.