- Gamas Gelar Aksi Tahlil dan Doa Bersama, Pastikan Mr. Ball Steril Dari Hiburan Malam
- Pertama Di Kampus Sumenep, Bem Uniba Madura Sukses Gelar Turnament Billiard
- BEM-KM UNIBA Madura Sukses Gelar Pilmapres Untuk Yang Pertama Kalinya
- UKM English Speaking Club (ESC) Sukses Menggelar Lomba English Competition Se-Jawa Timur
- Mentri PPSDM BEM-KM Madura Melahirkan Trobosan Baru Untuk Pertama Kalinya
- Grand Final Potra Potre Batik Madura 2024 Sukses Digelar
- Koalisi Rakyat Melawan (Koramel) Lakukan Aksi Demo Di Depan Kantor Bawaslu Sumenep
- Dari Demokrasi ke Datakrasi
- Asmara Berujung Petaka; Mahasiswi UTM Bangkalan Tewas Dibakar Sang Pacar
- Rebutan Lahan Parkir, Grand Openning Mie Gacoan Di Bangkalan Diwarnai Aksi Ricuh
Nia Kurnia Fauzi Soroti Kasus Suami Pukuli Istri Hingga Tewas
Keterangan Gambar : Nia Kurnia Fauzi (jilbab hitam) takziyah ke rumah korban KDRT yang dipukuli suami hingga tewas di Desa Lenteng Timur, Kecamatan Lenteng, Sumenep, Jawa Timur, Rabu (9/10/2024).
SUMENEP, Angkasatunews.com Politisi PDI Perjuangan Nia Kurnia Fauzi menyoroti kasus suami yang memukuli istrinya hingga tewas. Nia secara tegas menyampaikan komitmennya untuk mengawal kasus tersebut secara serius. Kekerasan di dalam rumah tangga menurutnya adalah hal yang patut menjadi perhatian seluruh pihak.
"Saya sangat prihatin dengan kasus yang menimpa ibu NS. Kasus ini menjadi catatan khusus di saya. Karena masalah keluarga, segala perniknya masuk dalam concern kami di tim PKK Kabupaten Sumenep. Cukup ini saja, jangan lagi ada KDRT yang berujung fatal," kata Nia Kurnia Fauzi saat takziyah di rumah duka, Rabu (9/10/2024).
Baca Lainnya :
- KDRT Berujung Maut, Ini Kata Sekretaris Institut Sarinah0
- Saber Pungli Sumenep Sosialisasikan Pencegahan Pungli0
- Satreskoba Polres Sumenep Ungkap Kasus Narkoba Jenis Sabu0
- Tekad Lindungi Perempuan dan Anak dari Pelecehan, LPM Autentik Uniba Adakan FGD0
- Polisi Berhasil Menangkap Pelaku Mutilasi di Garut0
Hal yang juga membuat publik terkejut menurut Nia adalah latar belakang korban yang belakangan diketahui pernah menjadi anggota Paskibraka Sumenep.
"Almarhumah ini pintar ya. Kuliahnya sampai jenjang S-2 di Malang. Waktu SMA juga jadi anggota Paskibraka. Siapapun pasti ikut sedih lihat kenyataan yang demikian. Apalagi korban juga meninggalkan anak yang masih kecil," imbuh Nia Kurnia Fauzi.
Perwakilan keluarga korban, Miftah, mengaku bersyukur atas respon Nia Kurnia Fauzi.
"Alhamdulillah Bu Nia akan bantu mengawal kasus ini. Apalagi kami di keluarga korban sangat terpukul sekali. Anak kami sudah meninggal akibat KDRT, disebutkan juga bahwa korban dipukuli suami karena menolak diajak berhubungan suami istri. Itu tidak benar, dan kami mau diturunkan," kata Miftah.
Sebelumnya kasus penganiayaan suami berinisial AR, 28 tahun terhadap NS, 27 tahun mengejutkan publik karena mengakibatkan NS meninggal dunia. Korban dipukuli suaminya sendiri, saat sedang berada di rumah mertua di Desa Jenangger, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep, pada 4 Oktober 2024 lalu.
Akibat penganiayaan itu, korban meninggal dunia saat dirawat di Puskesmas Batang-Batang. Menurut keluarga korban, AR bukan kali ini saja memukuli istrinya. Sebelumnya pada bulan Juni lalu, korban juga pernah dipukuli di lokasi yang sama.