Breaking News
- Mengurai Polemik Seismik Migas di Kangean, Benarkah Ada Aktor di Balik Gejolak?
- Desak Reforma Agraria, GMNI Sumenep Ultimatum BPN 7x24 Jam
- BEM-KM UNIBA Madura Bawa Tuntutan Isu Lokal Ke Nasional
- PAC Ansor Manding Gelar Maulid Nabi & Doa Bersama, Sutikno Tekankan Kekeluargaan
- Publik Pertanyakan Proyek Betonisasi Rp129 Juta di Taman Raya Mekarsari
- PMII Uniba Madura Gelar Pelatihan Menulis dalam Rangkaian Suluh Sumbu Pergerakan
- Hj. Thaiyibah Pimpin ABJ Tour dan Travel, Pilihan Baru Perjalanan Ibadah
- PMII UNIBA Madura Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW & Forum Taliasi
- Politik Marhaen ala Senayan, Dari Ideologi Kerakyatan ke Transaksi Musiman
- AMS Desak DPRD Perhatikan Gaji Guru dan Dosen, Tijanuz Zaman :Mereka Pilar Pendidikan Bangsa
Mengurai Polemik Seismik Migas di Kangean, Benarkah Ada Aktor di Balik Gejolak?

Sumenep – Polemik penolakan survei seismik migas di Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, kembali mencuri perhatian publik. Aktivitas yang sejatinya masih dalam tahap pemetaan menggunakan teknologi eksplorasi modern itu menuai resistensi sebagian warga.
Pemerintah pusat sebenarnya tengah mendorong eksplorasi migas untuk menjaga ketahanan energi nasional. Namun, di sisi lain, keresahan masyarakat setempat terkait dampak lingkungan dan sosial belum sepenuhnya terjawab.
Akademisi Saiful Bahri menilai kondisi ini tak boleh dibiarkan berlarut-larut. “Suasana di Kangean sedang panas. Masyarakat perlu benar-benar memahami apa itu seismik agar tidak mudah dimanfaatkan pihak lain,” jelasnya.
Ia menekankan pentingnya pendekatan yang jernih dan transparan dari pemerintah kepada masyarakat. “Dengan akses digital yang terbuka lebar, mestinya pemahaman publik lebih mudah dibangun. Jangan sampai warga termakan provokasi yang akhirnya justru merugikan mereka sendiri,” tambahnya.
Di lapangan, sejumlah warga disebut enggan membuka ruang dialog, memilih tetap menyuarakan penolakan tanpa kompromi. Kondisi ini kemudian memunculkan dugaan adanya aktor tertentu yang menunggangi gejolak sosial. “Kalau sudah melawan aturan dan cenderung memusuhi negara, itu bisa masuk kategori perbuatan melawan hukum. Jangan biarkan masyarakat kita jadi korban kepentingan segelintir orang,” pungkas Saiful. (Adm)
Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments