- Politik Marhaen ala Senayan, Dari Ideologi Kerakyatan ke Transaksi Musiman
- AMS Desak DPRD Perhatikan Gaji Guru dan Dosen, Tijanuz Zaman :Mereka Pilar Pendidikan Bangsa
- Kalau Itu Anakmu Pasti Marah! : AMS Sentil DPRD Soal Tragedi Campak
- Audiensi Sempat Tegang: AMS Usir Anggota DPRD Sumenep, Hanya Pimpinan yang Bertahan
- AMS Layangkan 5 Tuntutan ke DPRD Sumenep, Ini Rinciannya
- Madura Bertaya : Apa kabar Janji, Pak Said
- Jalan Sunyi Seorang Edy Rasiadi : Sosok Bijak yang Selalu Hadir dengan Solusi
- AMSB Kecewa: Dari 110 Perusahaan Rokok di Sumenep, Hanya 20 yang Dibekukan
- Anggota DPR RI Hj. Ansari Sampaikan Belasungkawa Atas Wafatnya Ny. Rifkah Daniati
- 1.250 Mahasiswa Baru UNIBA Madura Resmi Dikukuhkan Lewat Tradisi Penyiraman
Audiensi Sempat Tegang: AMS Usir Anggota DPRD Sumenep, Hanya Pimpinan yang Bertahan

Keterangan Gambar : Korlap Aksi, Ardianta Alzi Candra
Sumenep, angkasatunews.com — Audiensi antara Aliansi Masyarakat Sumenep (AMS) dengan DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sempat diwarnai ktegangan pada Selasa (02/09/2025) siang di lantai II kantor dewan.
Dalam forum tersebut, mahasiswa meminta 16 anggota DPRD yang hadir untuk meninggalkan ruangan.
Koordinator AMS, Ardianta Alzi Candra, menegaskan bahwa pihaknya hanya ingin berdialog langsung dengan empat pimpinan DPRD Sumenep.
Baca Lainnya :
“Tanpa mengurangi rasa hormat, dipersilahkan anggota yang lain keluar, yang kami butuhkan 4 pimpinan DPRD Sumenep,” kata Ardi di hadapan forum, Selasa (2/9).
Permintaan itu sempat ditanggapi Wakil Ketua DPRD Sumenep, Indra Wahyudi, yang menanyakan asal mahasiswa.
“Ini yang aliansi masyarakat bukan?” tanya Indra.
Berdasarkan pantauan di lokasi, 16 anggota DPRD yang awalnya hadir akhirnya meninggalkan ruangan. Menariknya, saat wartawan mencoba meminta komentar setelah mereka keluar, seluruh anggota dewan tersebut memilih tidak memberikan keterangan.
Sementara itu, Ketua DPRD Sumenep, H. Zainal Arifin, bersama tiga wakil ketua, Indra Wahyudi, Dul Siam, dan M. Syukri, tetap bertahan menemui delapan perwakilan AMS.
Diketahui sebelumnya, AMS sempat berencana menggelar aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Sumenep. Namun, rencana tersebut dialihkan menjadi audiensi resmi. Pertemuan itu dihadiri sekitar 18 anggota dewan, termasuk pimpinan fraksi serta unsur ketua dan wakil ketua DPRD.
Dalam kesempatan itu, Ardi menyampaikan bahwa AMS membawa aspirasi masyarakat terkait persoalan lokal maupun isu nasional. Ia juga menyoroti meningkatnya keresahan publik akibat praktik politisasi oleh pejabat.
“Kami datang bukan untuk gaduh, tapi menyampaikan suara rakyat. Wakil rakyat seharusnya hadir menjawab persoalan, bukan menghindar,” tegasnya.