- Ibu, Sang Pemilik Label Surga di Telapak Kakinya
- Hari Ibu 2025, Self Make Up Srikandi IKAPMII Sumenep Didukung Arina Hidayah Skin Care
- DPD GMNI Jatim Buka Rapimda di Ngawi, Tekankan Regenerasi Kader dan Penguatan Nasionalisme
- Kapal Pusling Kangayan Pindah Kepemilikan, Formaka Audiensi DKP2KB
- Hari HAM : dr. Erliyati Tegaskan Kesehatan Adalah Hak Setiap Manusia
- Tolak Amir Laporkan Dugaan Penyalahgunaan BBM Subsidi di SPBU Gedungan
- Didik Haryanto : Korupsi Itu Menghancurkan Rakyat, Hukuman Harus Menggigit
- Dipuji Pengunjung, Titik Temu Coffee Jadi Rekomendasi Tempat Nongkrong di Sumenep
- Pengadaan Tablet DPRD Sumenep Disorot : Anggota Dewan Sudah Menerima Perangkat Baru?
- Benefit Beasiswa: HIMAKSI UNIBA Madura Tantang Pelajar Akuntansi Se-Madura Di Lomba SBAC 2025
Audiensi Sempat Tegang: AMS Usir Anggota DPRD Sumenep, Hanya Pimpinan yang Bertahan

Keterangan Gambar : Korlap Aksi, Ardianta Alzi Candra
Sumenep, angkasatunews.com — Audiensi antara Aliansi Masyarakat Sumenep (AMS) dengan DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sempat diwarnai ktegangan pada Selasa (02/09/2025) siang di lantai II kantor dewan.
Dalam forum tersebut, mahasiswa meminta 16 anggota DPRD yang hadir untuk meninggalkan ruangan.
Koordinator AMS, Ardianta Alzi Candra, menegaskan bahwa pihaknya hanya ingin berdialog langsung dengan empat pimpinan DPRD Sumenep.
Baca Lainnya :
“Tanpa mengurangi rasa hormat, dipersilahkan anggota yang lain keluar, yang kami butuhkan 4 pimpinan DPRD Sumenep,” kata Ardi di hadapan forum, Selasa (2/9).
Permintaan itu sempat ditanggapi Wakil Ketua DPRD Sumenep, Indra Wahyudi, yang menanyakan asal mahasiswa.
“Ini yang aliansi masyarakat bukan?” tanya Indra.
Berdasarkan pantauan di lokasi, 16 anggota DPRD yang awalnya hadir akhirnya meninggalkan ruangan. Menariknya, saat wartawan mencoba meminta komentar setelah mereka keluar, seluruh anggota dewan tersebut memilih tidak memberikan keterangan.
Sementara itu, Ketua DPRD Sumenep, H. Zainal Arifin, bersama tiga wakil ketua, Indra Wahyudi, Dul Siam, dan M. Syukri, tetap bertahan menemui delapan perwakilan AMS.
Diketahui sebelumnya, AMS sempat berencana menggelar aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Sumenep. Namun, rencana tersebut dialihkan menjadi audiensi resmi. Pertemuan itu dihadiri sekitar 18 anggota dewan, termasuk pimpinan fraksi serta unsur ketua dan wakil ketua DPRD.
Dalam kesempatan itu, Ardi menyampaikan bahwa AMS membawa aspirasi masyarakat terkait persoalan lokal maupun isu nasional. Ia juga menyoroti meningkatnya keresahan publik akibat praktik politisasi oleh pejabat.
“Kami datang bukan untuk gaduh, tapi menyampaikan suara rakyat. Wakil rakyat seharusnya hadir menjawab persoalan, bukan menghindar,” tegasnya.










